Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In

Semua Berawal Dari Membaca

Perkembangan pendidikan relevan dengan minat baca para pendidik (guru dan dosen). Kemampuan membaca adalah sebagai dasar untuk menguasai berbagai kompetensi, berbagai bidang studi. Membaca sebagai bentuk komunikasi, menajamkan ingatan, ketajaman mata dan melatih ketajaman pemikiran/ pemahaman. Apa relevansinya membaca dengan peningkatan mutu pendidikan?
Pada definisi pendidikan di UU No.20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Rentetan yang harus dilalui dari semua itu sebelum sampai pada peningkatan mutu pendidikan adalah budaya belajar. Belajar identik dengan membaca, budaya baca, masyarakat baca atau masyarakat belajar. Masyarakat belajar terbentuk jika memiliki kemampuan dan minat baca yang tinggi (Nurhadi, 1989).
Apakah guru dan dosen malas membaca? Jawabannya pasti bermacam ragam. Namun dalam kenyataannya, memang sangat sedikit guru dan dosen yang membaca apalagi menulis. Jangankan untuk membaca pendalaman materi yang akan disampaikan di depan kelas, persiapan untuk mengajar pun dilakukan semalam. Mengunjungi perpustakaan? Dari laporan perpustakaan pusat IPB tahun 2015 pengunjung perpustakaan dari kategori staf pengajar (dosen) dan staf administrasi hanya 0,25%. Kita lihat sebuah institusi sekelas IPB saja jumlah dosen dan administrasi hanya 0,25%, berarti jumlah dosen yang berkunjung ke perpustakaan kurang dari 20%.
Kronisnya untuk guru, membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran saja banyak yang tidak membuat. Kondisi seperti ini tentu merupakan sesuatu yang memprihatinkan bagi kita. Padahal, guru harus membuat karya tulis; salah satu unsur pengembangan profesi- kalau mau cepat naik pangkat. Jika dijawab betul dan menganggap semua guru/ dosen malas membaca pastilah tidak benar anggapan tersebut. Tak bisa di gebyah uyah. Ada guru/ dosen yang betul-betul gemar membaca. Dia membaca semua buku, tak hanya yang menjadi bahan ajarnya. Malah rutin membaca koran (walaupun koran sekolah), sesekali membeli majalah. Untuk membeli buku yang dibacanya pun tak hanya buku baru yang relatif mahal harganya, tapi juga membaca buku yang dibelinya di pasar buku murah. Namun, jarang memang guru yang seperti ini. Jarang sekali.
Kelompok yang suka membaca boleh dikatakan pesuka buku, kutu buku di atas mau menyisihkan uang gajinya untuk memuaskan rasa dahaga akalnya. Guru/ dosen ini rela memotong gajinya untuk makanan ruhaninya. Selain itu, dia juga berupaya mendapatkan uang halal dari sumber-sumber lain, tak hanya mengandalkan gajinya. Bisa lewat makelar mobil/ motor, membuat kios kecil di rumahnya, atau berkirim artikel ke media massa. Guru/ dosen yang demikian pantaslah menjadi motor masyarakat-baca, minimal sebagai contoh bagi murid-muridnya.
Beberapa penelitian yang dilakukan oleh guru untuk mendapatkan gelar S2 berkaitan dengan minat baca dan peningkatan prestasi belajar, contoh thesis yang ditulis oleh Nur Ma'arif menyatakan bahwa ada korelasi antara minat baca dan prestasi belajar. Desfarini (2008) menyatakan bahwa minat baca akan berpengaruh pada motivasi belajar. Dari dua tesis yang dilakukan guru itu dapat ditarik benang merah bahwa minat baca guru akan berpengaruh pada peningkatan motivasi dalam mengajar dan prestasi guru. Tinggi rendahnya minat baca guru akan berpengaruh pada peningkatan cara mengajar dan peningkatan mutu pembelajaran.Karena banyak membaca maka akan mengetahui metode, media dan trik-trik mengajar. Pada gilirannya akan meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia.


Referensi:
Desfarini.2008.Pengaruh Minat Baca dan Prestasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar di SMAN 1 Sijunjung.Masters thesis, Program Pascasarjana. 

Ma'arif, Nur. 2010. Pengaruh Minat Baca  Terhadap Prestasi Belajar di MA Abadiyah Gabus Pati.      Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya

Nurhadi.1989. Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Membaca. Bandung : Sinar Baru Algensindo.
.............. 2005. Laporan Tahunan 2005 Perpustakaan.http://eprints.rclis.org
.............. 2003. UU No.20 Tahun 2003
Share this article now on :

Post a Comment