Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In

Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW


 سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.
(QS. 7.Al-Isrā : 1)

Jika peristiwa hijrah dari Mekkah ke Madinah adalah tonggak penting dimulainya ihtiar kemanusiaan menyusun peradaban Islami, peradaban madani.
Maka peristiwa Isra mikraj adalah puncak perjalanan spiritual sangat penting mengungkap hal - hal ghoib dan misteri yang menjadi dasar - dasar keimanan.

Perintah sholat adalah pesan utama dari perjalanan isra mikraj. Tetapi  perjalanan untuk mencapai sidrotul muntaha mempunyai nilai-nilai yang bukan saja bersifat spiritual tetapi juga faktual.

Jika pikiran kita selalu meminta bukti hal - hal ghoib dan misteri dalam agama. Maka perjalanan isra mikraj adalah peristiwa yang menjawab semuanya.

Hadist panjang tentang isra mikraj menjadi bukti faktual bahwa perjalanan isra mikraj adalah perjalanan nyata, bukan fiksi. Atau perjalanan ruhaniah saja. Tetapi perjalanan nyata yang melibatkan panca indra dan kesadaran.

Dalam peristiwa isra' mikraj hampir semuanya bersifat "mustahil" bagi pikiran materialis positivism. Karena semuanya bersifat diluar batas nalar manusia.

Sebuah perjalanan sangat singkat menempuh dua kota yang sangat jauh, Mekkah sampai dengan Madinah (Isra). Dilanjutkan naik ke puncak alam semesta, Sidrotul Muntaha (Mi'raj). Dengan kendaraan Buroq. Buroq dalam keterangan hadist adalah binatang sejenis kuda. Berasal dari surga. Yang kecepatan larinya sangat cepat. Keterangan cepat begitu simbolis. Sedangkan pemandu perjalanan adalah malaikat Jibril. Buroq dan malaikat Jibril bagi Rasulullah bersifat nyata. Bukan ghaib lagi. (QS. An Najm, 53: 13~16)

Perjalanan isra' melintasi tempat - tempat penting. Antara Mekkah sampai Palestina. Dalam hadist diterangkan bahwa malaikat Jibril menandai Yastrib, yang kemudian berubah nama menjadi Madinah, sebagai tempat hijrah nantinya. Kemudian gunung Sinai. Atau Tursina yang berada di wilayah Mesir saat ini. Menandai tempat dimana Nabi Musa mendapat wahyu langsung dari Allah. Karena itu Nabi Musa dikenal sebagai Kalimullah.

Selanjutnya tempat sebelum ke Masjidil Aqsha adalah, Bethlehem (Baitullahmi). Tempat lahirnya Nabi Isa As. Keduanya berada di Yerusalem, Palestina.

Untuk membuktikan bahwa Rasulullah pernah datang ke Masjidil Aqsha, kaum qurais bertanya sangat detail. Sekalipun Rasulullah mampu menjawabnya dengan tepat. Kaum qurais tetap melakukan olok - olok, bahwa cerita Isra' Mi'raj adalah cerita rekayasa.

Peristiwa faktual mikraj Nabi ke langit adalah bukti rasional bahwa tak ada yang misteri dalam agama. Buktinya adalah Nabi telah diperlihatkan begitu nyata. Mulai bertemu para Nabi dan rasul Allah di level langit paling bawah sampai langit ke tujuh. Peristiwa ini sekaligus menjadi dalil bahwa para Nabi dan rasul Allah hidup. Hidup dalam Barzah Allah.

Mikraj Rasulullah juga membuka tabir alam akhirat, surga dan neraka. Alam Malakut, alam para Malaikat di Baitull Makmur (At thur, 4~6). Puncak pengalaman paling eksklusif yang dialami Rasulullah adalah ketika bertemu Allah langsung di Sidrotul Muntaha (An-Najm, 53:41-42). Dalam Al Quran disebut sebagai balasan yang sempurna. Hanya karena ijin Allah, Rasulullah, satu-satunya hamba Allah yang diperkenankan menghadap langsung kepadaNya. Bahkan Malaikat Jibril tak diizinkan mengikuti ke Sidrotul Muntaha. Puncak alam semesta.  (QS. An Najm, 53: 11~18).

Peristiwa Isra' Mikraj adalah gerbang pembuka alam ghaib yang menjadi dasar keimanan dalam Islam. Semua yang disebut ghaib secara kasat mata. Telah dibukakan secara nyata atas ijin Allah. Bertemu para Nabi dan Rasul sebelumnya. Surga - neraka, para malaikat. Alam semesta yang bertingkat mulai terbawah sampai puncak tertinggi . Serta bertemu langsung dengan Allah.

Pengalaman dan kesaksian Rasulullah bertemu langsung Allah, menjadi inspirasi para sufi mengalami hal sama secara ruhani ke Sidrotul Muntaha. Melalui mikraj sholat yang khusuk dan intens. Sebuah proses panjang yang berfokus dan berawal pada pembersihan hati, Tazkiyatun Nafs. Sebagaimana yang juga secara nyata Rasulullah dibersihkan hatinya oleh Malaikat Jibril sebelum melakukan perjalanan Isra Mikraj.

Bagi kaum rasional tetapi beriman. Peristiwa ini menjadi bukti faktual bahwa semua yang ghaib adalah ada dan eksis. Buktinya Rasulullah menyaksikannya . Dengan demikian, pernyataan Tiada Tuhan selain Allah. Yang kemudian diikuti dengan pernyataan bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Berimplikasi pada percaya secara penuh semua yang dinyatakan oleh Rasulullah.

Kesaksian yang ghaib oleh Rasulullah adalah referensi mutlak keimanan. Hanya dengan cara tersebut, keimanan kita menjadi kokoh dan kuat. Tanpa referensi tersebut, kita akan terus mencari. Dalam semesta pikiran tanpa arah dan ujung.


Wallahu a'lam bishawab.
Share this article now on :

1 comment: