Assalamu'alaikum ! welcome to Media Pendidikan.| Contact | Register | Sign In
Showing posts with label Rohani. Show all posts
Showing posts with label Rohani. Show all posts

MASA REMAJA MASJID

Remaja Masjid Roudhotul Jannah Sigaluh
MASA REMAJA 
Kalau kita berbicara tentang remaja, mungkin akan terbayang dalam benak kita tentang anak-anak manusia yang berada dalam masa-masa menyenangkan, ceria, penuh canda, semangat, gejolak keingintahuan, pencarian identitas diri dan emosi. Remaja adalah anak manusia yang sedang tumbuh selepas masa anak-anak menjelang dewasa.
Dalam masa ini tubuhnya berkembang sedemikian pesat dan terjadi perubahan-perubahan dalam wujud fisik dan psikis. Badannya tumbuh berkembang menunjukkan tanda-tanda orang dewasa, perilaku sosialnya berubah semakin menyadari keberadaan dirinya, ingin diakui, dan berkembang pemikiran maupun wawasannya secara lebih luas. Mungkin kalau kita perkirakan umur remaja berkisar antara 13 tahun sampai dengan 25 tahun. Pembatasan umur ini tidak mutlak, dan masih bisa diperdebatkan.
Masa remaja adalah saat-saat pembentukan pribadi, dimana lingkungan sangat berperan. Kalau kita perhatikan ada empat faktor lingkungan yang mempengaruhi remaja, yaitu lingkungan keluarga, sekolah, teman pergaulan dan dunia luar. Lingkungan yang dibutuhkan oleh remaja adalah lingkungan yang islami, yang mendukung perkembangan imaji mereka secara positif dan menuntun mereka pada kepribadian yang benar. Lingkungan yang islami akan memberi kemudahan dalam pembinaan remaja.
PEMBINAAN REMAJA MELALUI MASJID
Pembinaan remaja dalam Islam bertujuan agar remaja tersebut menjadi anak yang shalih; yaitu anak yang baik, beriman, berilmu, berketerampilan dan berakhlak mulia. Anak yang shalih adalah dambaan setiap orangtua muslim yang taat. Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: Apabila anak Adam mati, maka semua amalnya terputus, kecuali tiga: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang shalih yang mendoakannya. (HR. Muslim).
Untuk membina remaja bisa dilakukan dengan berbagai cara dan sarana, salah satunya melalui Remaja Masjid. Yaitu suatu organisasi atau wadah perkumpulan remaja muslim yang menggunakan Masjid sebagai pusat aktivitas. Remaja Masjid merupakan salah satu alternatif pembinaan remaja yang terbaik. Melalui organisasi ini, mereka memperoleh lingkungan yang islami serta dapat mengembangkan kreatitivitas.
Remaja Masjid membina para anggotanya agar beriman, berilmu dan beramal shalih dalam rangka mengabdi kepada Allah subhanahu wa ta’ala untuk mencapai keridlaan-Nya. Pembinaan dilakukan dengan menyusun aneka program yang selanjunya ditindaklanjuti dengan berbagai aktivitas. Remaja Masjid yang telah mapan biasanya mampu bekerja secara terstruktur dan terencana. Mereka menyusun Program Kerja periodik dan melakukan berbagai aktivitas yang berorientasi pada: keislaman, kemasjidan, keremajaan, keterampilan dan Keilmuan.
Mereka juga melakukan pembidangan kerja berdasarkan kebutuhan organisasi, agar dapat bekerja secara efektif dan efisien. Beberapa bidang kerja dibentuk untuk mewadahi fungsi-fungsi organisasi yang disesuaikan dengan Program Kerja dan aktivitas yang akan diselenggarakan, di antaranya:
1. Administrasi dan Kesekretariatan.
2. Keuangan.
3. Pembinaan Anggota.
4. Perpustakaan dan Informasi.
5. Kesejahteraan Umat.
6. Kewanitaan.

Read More »
22 September | 0komentar

Fenomena Silaturahmi dan Halal Bi Halal



Fenomena budaya indonesia yang berlangsung setelah pelaksanaan ibadah puasa adalah kebiasaan untuk melaksanakan kegiatan halal bi halal. Kegiatan seperti ini sebagai sebuah budaya bangsa indonesia. Pengenalan istilah mudik lebaran ini pun tidak akan dapat dipisahkan dengan budaya halal bi halal.
Halal Bi Halal adalah refleksi ajaran Islam yang menekankan sikap persaudaraan, persatuan, dan saling memberi kasih sayang. Fenomena Halal Bihalal sudah menjadi budaya. Budaya memaafkan, saling mengunjungi dan saling berbagi kasih sayang. Halal-bihalal yang merupakan tradisi khas bangsa Indonesia akhirnya menjadi sebuah simbol yang merefleksikan bahwa Islam adalah agama toleran, yang mengedepankan pendekatan hidup rukun dengan semua agama.
Perbedaan agama bukanlah tanda untuk saling memusuhi dan mencurigai, tetapi hanyalah sebagai sarana untuk saling berlomba-lomba dalam kebajikan. Dibalik kepopulerannya, dari mana asal kata Halal Bihalal? Istilah Halal bi halal terdengar seperti berasal dari bahasa Arab.
Namun sebenarnya istilah ini sama sekali tidak dikenal oleh kalangan bangsa Arab, tidak pula ada pada zaman Nabi saw. dan para sahabat. Karenanya, kamus bahasa Arab juga tak mengenal istilah itu. Justru halal bihalal masuk dan diserap Bahasa Indonesia dan diartikan sebagai “hal maaf-memaafkan setelah menunaikan ibadah puasa Ramadhan, biasanya diadakan di sebuah tempat (auditorium, aula, dsb) oleh sekelompok orang dan merupakan suatu kebiasaan khas Indonesia.”
Yang dijaman Rosululloh saw hanya mengenal istilah silaturahmi.
Menurut Ensiklopedi Islam, 2000, hingga abad sekarang; baik di negara-negara Arab mau pun di negara Islam lainnya (kecuali di Indonesia) tradisi ini tidak memasyarakat atau tidak ditemukan. Halal bi halal bukan bahasa Arab. Ensiklopedi Indonesia, 1978, menyebutkan halal bi halal berasal dari bahasa (lafadz) Arab yang tidak berdasarkan tata bahasa Arab (ilmu nahwu), sebagai pengganti istilah silaturahmi. Sebuah tradisi yang telah melembaga di kalangan penduduk Indonesia

Read More »
20 July | 0komentar

Melatih Diri Sedari Kecil

Daffa Irgi Alfindra- Adya Zaidaan Ihami, membiasakan beribadah sejak kecil

Generasi salaf adalah generasi teladan. Muslim maupun muslimahnya, orang dewasa maupun anak kecilnya, dalam perkara ibadah maupun muamalah.
Di antara bentuk keteladanan generasi salaf adalah melatih anak kecil yang belum mukallaf untuk turut beribadah bersama kaum muslimin. Diantaranya ibadah tersebut adalah puasa dan membaca Al Qur’an
Dari Rubayyi’ binti Mu’awwidz; dia berkata, “Rasulullah mengutus untuk mengumumkan pada pagi hari asyura’ di wilayah kaum Anshar yang berada di sekitar kota Madinah.

من كان أصبح صائما فليتمّ صومه ومن كان أصبح مفطرا فليتمّ بقية يومه

Barang siapa yang pagi hari ini berpuasa, hendaklah menyelesaikannya. Barang siapa yang tidak berpuasa (sudah sarapan), hendaknya menahan (makan dan minum) sampai selesai.’
Setelah adanya pengumuman itu, kami berpuasa dan mengajak anak-anak untuk melaksanakan puasa. Kami juga mengajak mereka ke masjid dan memberikan mereka mainan dari kulit (wol). Jika mereka menangis karena lapar, kami menyodorkan mainan sampai waktu berbuka puasa tiba.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Meski anak-anak tersebut masih kecil, ternyata masih ada orang besar yang kalah dari mereka.

وقال عمر رضي الله عنه لنشوان في رمضان: ويلك! وصبياننا صيام! فضربه

“’Umar radhiyallahu ‘anhu berkata kepada orang yang mabuk-mabukan pada siang hari bulan Ramadhan, ‘Celaka kamu! Anak-anak kami yang masih kecil saja berpuasa!‘ Kemudian beliau memukulnya.” (Shahih Al-Bukhari, bab “Shaum Ash-Shibyan”, no. 1690)


Melatih anak dekat dan cinta Al-Qur’an bukan mustahil tapi tidak juga semudah kita membalikkan telapak tangan. Dan semisal sudah hapal pun, menjaga agar anak tetap berdekatan dengan Kitabullah adalah sebuah tantangan yang tidaklah mudah dilewati.



Berlatih membaca Al Qur'an


Read More »
05 July | 0komentar

Renungan Idul Fitri

Oleh:
Bahasa Arab adalah satu di antara bahasa dunia yang kaya makna dan kosakata. Istilah id (hari perayaan) dari bentuk kedua kata kerja bahasa Arab: ’ayyada, artinya merayakan, mengamati sebuah perayaan. Perkataan fitr dari kata kerja fatara, bermakna memisahkan, membatalkan puasa dengan makan dan minum pada 1 Syawal setelah berpuasa selama satu bulan (29 atau 30 hari), disebut juga iftar, dan juga bermakna menciptakan. Dari akar kata yang sama kita menemukan al-Fatir, yang berarti Maha Pencipta dari tiada kepada ada.
Jadi ’id al-fitri berarti ”merayakan hari 1 Syawal dengan berbuka atau menghentikan puasa”. Puasa diharamkan pada hari itu.
Ada juga orang mengartikan ’id dengan kembali. ’Id al-fitri diterjemahkan ”kembali pada asal penciptaan manusia yang bersih, suci, tanpa noda, tanpa dosa”, seperti bayi yang baru lahir setelah dibasuh selama Ramadhan. Namun, ada kerancuan. Dalam bahasa Arab, perkataan kembali adalah ’aud atau ’audah, berasal dari bentuk pertama kata kerja ’ada, bukan ’id. Saya lebih mengartikan ’id al-fitri atau ’idul fitri sebagai perayaan berbuka puasa, bagian sikap bersyukur manusia beriman, bukan ”kembali suci.”
Perayaan 1 Syawal adalah hari kegembiraan, dalam batas yang wajar, bagi mereka yang berpuasa Ramadhan, karena iman semata. Di akhir Ramadhan, umat Islam, termasuk bayi, diwajibkan membayarkan sadhaqat al-fitri (zakat fitrah) sebagai simbol spiritual untuk berbagi dengan sektor masyarakat yang serba kekurangan.
Pada waktu yang sama, juga dilakukan pembayaran zakat harta kekayaan yang disalurkan pada mereka yang berhak, seperti fakir, miskin, panitia zakat, mereka yang terlilit utang, dan untuk jalan Allah. Pelaksanaan zakat sampai kini belum optimal di seluruh dunia sehingga jurang antara si kaya dan si miskin masih lebar. Sebuah kenyataan yang amat pedih dan menyakitkan. Jumlah zakat yang ditunaikan masih setengah lumpuh berhadapan dengan kesenjangan sosial ekonomi.
Kembali pada soal penebusan dosa, memang ada sumber hadis yang menyebutkan, ”Barang siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan berdasarkan iman dan semata mengharapkan keridaan Allah, apa yang terdahulu dari dosanya bakal diampuni.” Mungkin didasarkan pada hadis ini, lalu disimpulkan bahwa orang yang benar-benar berpuasa selama Ramadhan akan menjadi manusia suci kembali.
Sekali lagi perkataan ’id tidak berarti kembali, seperti yang pernah saya tulis tahun 2008, tetapi hari perayaan! Jika tak hati-hati memahami hadis ini, orang yang lemah iman akan mudah berbuat dosa untuk ditebus setiap bulan Ramadhan dengan menjalankan puasa. Dalam Al Quran tidak ada bayangan orang yang berpuasa akan terbebas dari dosa.
Disadur dari:Kompas.com.RENUNGAN-IDUL-FITRI-1437H

Read More »
05 July | 2komentar

Al Qur'an Dan Aktualisasi Diri

Ustadz Andi dalam Sebuah acara buka bersama di Masjid Al Mu'minun Perumahan Gayam Permai (1437H/2016M)

Al-Qur'an, sebagai kalamullah atau mukjizatul Islam yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW untuk seluruh manusia. Ajaran Islam, merupakan rahmat bagi seluruh alam semesta, rahmatan lilalamin. Pada hakikatnya, al-Qur'an telah berbicara tentang seluruh persoalan manusia yang berupa prinsip-prinsip dasar.
Al-Qur'an berbicara kepada akal dan perasaaan manusia; mengajar mereka tentang aqidah tauhid; membersihkan jiwa mereka dengan berbagai praktek ibadah; memberi mereka petunjuk untuk kebaikan dan kepentingannya, baik dalam kehidupan individu maupun sosial; menunjukkan kepada mereka jalan terbaik, guna mewujudkan jati dirinya, mengembangkan kepribadiannya dan meningkatkan dirinya menuju kesempurnaan insani, sehingga mampu mewujudkan kebahagiaan bagi dirinya, di dunia dan akhirat.
Ma'rifatunnafsi atau mengenal diri sendiri terkenal dengan ungkapan "barang siapa yang mengenal dirinya, maka ia mengenal Tuhannya", Dapat disejajarkan dengan konsep diri, self concept yaitu bagaimana seseorang memandang dirinya sendiri. Khusnudzon atau prasangka yang baik juga dapat disejajarkan dengan berpikir positif. Kata-kata yang terus beriringan dalam al-Quran yaitu iman dan amal merupakan penegasan dari harus adanya keyakinan dan tindakan. 
Untuk menyikapi semua tindakan-tindakan dan hasil yang diperoleh atas semua usahanya Islam memberikan konsep lain seperti tawakal, syukr dan muhasabah yang harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Akumulasi konsep-konsep tersebut jika diteliti secara berkesinambungan akan menimbulkan dan mengisyaratkan adanya konsep percaya diri yang terungkap dalam al-Qur'an.

Read More »
28 June | 1komentar

Bazar Ramadhan 1437 H

Bazar Ramadhan 1437H Perumahan Gayam Permai

Perumahan Gayam Permai Banjarnegara pada hari Minggu, 19 Juni 2016 mengadakan Bazar Ramadhan dengan Tajuk "Indahnya Berbagi Dibulan Nan Suci". Bazar ini sebagai salah satu wujud bersyukur warga Perumahan Gayam Permai atas Nikmat yang telah Allah SWT berikan.
Acara didahului dengan sambutan oleh Bapak Ketua RT06/05 Kelurahan Kutabanjarnegara Bp.Bambang Budi Santosa. Yang menekankan bahwa acara ini terselenggara berkat kerjasama antara Ibu-ibu pada masing-masing Dawis (Dasa Wisma) dan Kelompok Pengajian Asyiffa serta Takmir Masjid Al Mu'minun Perumahan Gayan Permai.
Acara dibuka oleh Ketua Takmir Masjid Al Mu'minun Bapak Ir.Lukman Jarir.





























Read More »
21 June | 0komentar

Mekah Tetap Kiblat Kita. "Kenapa Penentuan Hari Raya Berbeda?"


“Allah telah menjadikan Ka’bah, rumah suci itu sebagai pusat  bagi manusia, dan (demikian pula) bulan Haram” (QS. Al-Ma’idah (5):97)

“Dan ini adalah kitab yang telah Kami turunkan yang diberkahi; membenarkan kitab-kitab sebelumnya dan agar kamu memberi peringatn kepada Ummul Qura (ibu negeri) dan orang-orang yang di luar lingkungannya”. (QS. Al-An’am (6):92)

“Demikianlah kami wahyukan kepadamu Al-Qur’an dalam bahasa Arab, supaya kamu memberi peringatan kepada ummul Qura (ibu negeri) dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya”. (QS. Asy-Syuura (42) :7)

Hanya dengan menjadikan kota Mekkah, khususnya Ka’bah selaku masjidil haram yang menjadi pusat pengaturan sistem aktivitas maka keridhoan seluruh umat Islam terhadap persatuan harusnya dapat terwujud. Kita juga tidak perlu lagi meributkan kapan harus berpuasa, berlebaran atau berhaji hanya karena perbedaan dalam penglihatan hilal disetiap negara.
Di Mekkah kita sudah harus menerapkan sistem fukyat bil ‘ilmi secara totalitas yang dapat menjadi acuan kalendarisasi hijriyah umat Islam seluruh dunia. Sehingga bila secara astronomi modern hilal sudah masuk atau terwujud dikota Mekkah maka artinya ditempat lain diseluruh duniapun harusnya memulai penanggalan baru pada saat yang sama.
Akan tetapi belum adanya standarisasi yang dicapai oleh umat Islam mengenai hal tersebut, bahkan kita masih sebatas meributkan penghitungan peredaran bulan dikala orang-orang barat sudah menjejakkan kakinya kebulan, kiranya tidak juga bisa ditolak untuk mempergunakan standarisasi yang berlaku secara Internasional untuk menentukan kalendarisasi hijriyah secara astronomi modern sebagaimana telah dilakukan oleh Badan Ruang angkasa Amerika (NASA).
Kalau kita melihat zona pembagian waktu dunia,jika di Makah sudah wukuf (pertanda Haji telah dimulai) kenapa para pemuka agama di indonesia ada yang belum merekomendasikan untuk melaksanakan pelaksanaan Hari Raya Qurban?Yang jelas perbedaan waktu 4 jam dengan Mekah seharusnya di Indonesia telah terjadi/masuk waktu terlebih dahulu.
Jangan kemudian hanya berdasarkan ego golongan mengesampingkan kepentingan umat....


Read More »
29 September | 0komentar

Filusuf Islam Al Farabi

Al-Farabi adalah penerus tradisi intelektual al-Kindi, tapi dengan kompetensi, kreativitas, kebebasan berpiki. Jika al-Kindi dipandang sebagai seorang filosof Muslim dalam arti kata yang sebenarnya, Al-Farabi disepakati sebagai peletak sesungguhnya dasar piramida studi falsafah dalam Islam yang sejak itu terus dibangun dengan tekun. Ia terkenal dengan sebutan Guru Kedua dan otoritas terbesar setelah panutannya Aristoteles. Di kalangan pemikir Latin ia dikenal sebagai Abu Nashr atau Abunaser.
Abū Nasir Muhammad bin al-Farakh al-Fārābi (872-950) disingkat Al-Farabi adalah ilmuwan dan filsuf Islam yang berasal dari Farab, Kazakhstan.
 Sejak kecil al-Farabi sudah tekun dan rajin belajar, apalagi dalam mempelajari bahasa, kosa kata, dan tutur bahasa ia telah cakap dan luar biasa. Penguasaan terhadap bahasa Iran, Turkistan dan Kurdikistan sangat ia pahami. Malah sebaliknya, bahasa Yunani dan Suryani sebagai bahasa ilmu pengetahuan pada waktu itu tidak ia kuasai. Ada sebuah pendapat yang mengatakan bahwa Farabi dapat berbicara dalam tujuh puluh macam bahasa; tetapi yang dia kuasai dengan aktif hanya empat bahasa; Arab, Persia, Turki, dan Kurdi.
Selama hidupnya al Farabi banyak berkarya. Jika ditinjau dari Ilmu Pengetahuan, karya-karya al- Farabi dapat ditinjau menjdi 6 bagian:
  1. Logika
  2. Ilmu-ilmu Matematika
  3. Ilmu Alam
  4. Teologi
  5. Ilmu Politik dan kenegaraan
  6. Bunga rampai (Kutub Munawwa’ah).

Karyanya yang paling terkenal adalah Al-Madinah Al-Fadhilah (Kota atau Negara Utama) yang membahas tentang pencapaian kebahagian melalui kehidupan politik dan hubungan antara rejim yang paling baik menurut pemahaman Plato dengan hukum Ilahiah Islam.


Read More »
15 August | 0komentar

Anas Ibn Malik

Rasulullah SAW hijrah dari Mekkah ke Madinah telah dinanti-nanti oleh penduduk Madinah.Salah seorang yang merasa sangat bergembira adalah Ummu Sulaim. Ummu Sulaim telah masuk Islam dan menanti kedatangan Rosulullah saw,sangat bahagia seperti halnya apa yang dirasakan oleh penduduk Madinah lainnya yang telah memeluk Islam. Ketika Rasulullah tiba di Madinah, penduduk berbondong-bondong menyambut beliau. Mereka memberikan hadiah kepada Rasulullah.
Ketika yang lainya telah memberikan hadiah kepada Rasulullah Ummu Sulaim tidak memiliki apa-apa/harta yang dihadiahkan.Dia hanya memiliki seorang anak yang bernama Anas.Anas telah diajarkannya tentang kecintaan kepada Rasulullah Muhammad saw sebagai utusan Allah swt.
Ummu Sulaim berkata, ”Ya Rasulullah, orang-orang Ansar telah memberikan hadiah kepada tuan. Tetapi saya tidak memiliki apa-apa untuk saya hadiahkan kepada tuan kecuali anak saya ini. Maka ambillah dia berkhidmat kepada tuan untuk membantu apa yang tuan perlukan” Rasulullah pun menerima hadiah Ummu Sulaim dengan senang hati. Sejak saat itu Anas bin Malik yang berusia 10 tahun hidup bersama Rasulullah di dalam keluarga Rasulullah saw.
Dalam rumah Rasulullah inilah Anas belajar dan menangkap perilaku Rasulullah yang mulia. Anas menyaksikan perilaku Rasulullah SAW dan berinteraksi secara langsung dengannya. Hampir segala perilaku atau sikap Rasulullah SAW diperhatikan dan kemudian diamalkan olehnya. Abu Hurairah berkata, “Saya belum pernah melihat orang yang menyerupai sholatnya Rasulullah saw kecuali sholatnya Anas Ibn Malik. Anas menyaksikan secara langsung bagaimana mulianya akhlak Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari.  Anas pernah berkata, “Saya berkhidmat kepada Rasulullah selama sepuluh tahun. Tidak pernah sekalipun Rasulullah berkata: “Mengapa kamu buat begitu…” jika saya melakukan sesuatu. Apabila saya tidak melakukan sesuatu perkara, Baginda tidak pernah beberkata: “Mengapa kamu tidak lakukannya…”

Dari Anas Ibn Malik inilah terkumpul ribuan (2286) hadist yang diriwayatkan.Betapa berharganya matanya yang menyaksikan,telingannya yang mendengarkan dan menyimak dan akalnya yang memahami setiap detik kebersamaan dengan Rasulullah saw.Sehingga Anas Ibn Malik berhak atas pahala yang tak henti mengalir hingga kiamat atas setiap hadist yang kita baca dan amalkan. Allahumma sholi’ala syayidina muhammad

Read More »
14 August | 0komentar

Menciptakan Sejarah


Kita dituntut untuk selalu sadar.Sadar dalam menjalani waktu,karena sesungguhnya kita semua itu sedang menciptakan sejarah.Sejarah apa yang telah kita lakukan hari lalu, minggu lalu,bulan lalu,tahun lalu.Sejarah apa yang sedang kita sulam?Jadi bahwa saat ini kita semua sedang menciptakan sejarah.
Sejarah tak semestinya merupakan kisah perjuangan yang heroik.Sejarah lokal,tentang sebab-sebab kenapa sebuah nama jalan dinamakan dengan jalan Tentara Pelajar misalnya.Sejarah yang sekupnya hanya untuk dikenang oleh anak cucu kita misalnya.

Perjalanan Hidup

Menciptakan sejarah sebagai pemain inti
Perjalanan hidup ini adalah sebuah rangkaian waktu yang terus mengalir.Dan kita akan ditanya tentang waktu yang telah kita pakai.Kita ditanya tentang waktu oleh yang memiliki waktu,kemana saja waktu dihabiskan dan pergi.

Waktu Adalah Pedang

Pepatah arab mengatakan bahwa waktu itu adalah pedang.Tetapi kita tak pernah merasa sewaktu-waktu kita dapat terpenggal oleh pedang waktu.Waktu yang kita habiskan masih belum terencana.Padahal tanpa sadar kita sedang mengukir sejarah.Sejarah pertanggungjawaban yang nanti akan ditanyakan oleh siempunya waktu..Allah swt.
Rasulullah saw. telah mengajarkan kepada kita bagaimana Beliu merancang dakwahnya.Para sahabat juga demikian.Waktu yang mereka jalani tidak begitu saja dijalani tanpa target dan tanpa planing.Mereka memikirkan apa yang akan terjadi pada waktu yang akan datang dengan peran apa yang akan dimainkan.

Jejak kita menciptakan sejarah.Tentu harapannya adalah sebuah sejarah yang cemerlang.Dituturkan dengan bangga dan senang.Untuk itu apa yang dijalani Nabi Muhammad bahwa hari ini harus lebih baik dari hari kemarin,jika hal itu tidak terjadi kita telah hidup dengan sia-sia,dirajam oleh pedang waktu.

Read More »
28 July | 0komentar

RA Kartini dari Kegelapan kepada cahaya terang

Sumber Gambar : https://scontent-a-sin.
Pembelokan sejarah memang kerap mewarnai untuk mengaburkan peran Islam dalam perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia.Contoh pergerakan emansipasi oleh Kartini adalah telah dibelokan. Sejatinya Kartini sedang dalam perjalanan menuju Islam yang kaaffah, ketika ia mencetuskan ide-idenya. R.A Kartini sedang beralih dari kegelapan (jahiliyah) kepada cahaya terang (islam) atau minazh zhulumati ilan nuur (habis gelap terbitlah terang). Beliau wafat sebelum sempat membaca terjemahan Al Quran selain juz 1 sampai juz 10,akibat pengaruh teman-temannya yang mayoritas Nasrani dan Feminis Liberal bahkan yahudi mempengaruhi Beliau.

Selama ini Al-Fatihah gelap bagi saya.  Saya tak mengerti sedikitpun maknanya. Tetapi sejak hari  ini ia menjadi terang-benderang sampai kepada makna tersiratnya,  sebab Romo Kyai telah menerangkannya dalam bahasa Jawa  yang saya pahami.” (Sumber: http://www.sarkub.com)
{inilah dasar dari buku “Habis gelap terbitlah terang” bukan dari sekumpulan surat menyurat beliau,.. sejarah telah di simpangkan, (penulis red)}.


Read More »
26 July | 0komentar

Kultum Subuh

Assalamu’alaikum wr wb......
Bismillah,Alhamdulillah.....
Qolallohu ta’ala fi Qitabilkarim......
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan berbagai nikmat kepada kita. Berupa nikmat iman, nikmat islam,nikmat sempat sehingga dapat menjalankan sholat subuh berjaamah.
Sholawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikutnya......
Ibu bapak adik2 yang dirahmati Allah....
Alhamdulillah kita telah sampai pada hari yang ke 27 Ramadhan....dan semoga amal ibadah puasa kita diterima oleh Allah swt. Amien....

Ibu2/Bapak2 dan adik2 yang di Rahmati Allah swt.......
Pada mukadimah tadi saya membacakan beberapa ayat QS Al A’laa. QS Al A’laa ini memiliki keistimawaan yaitu di sukai oleh Rasulullah saw.
1.      Seperti riwayat Imam Ahmad, al-Bazzar dan Ibnu Marduyah dari riwayat Imam Ali bin Abi Thalib ra. bahwa beliau menyukai surat sabbihisma. Dalam riwayat Abu Ubaid bahkan disebut sebagaiafdhalu al-Musabbihat (surat yang diawali dengan tasbih yang paling afdhal).
2.      Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah, al-Hakim dan al-Baihaqi meriwayatkan dari Aisyah  ra. bahwa dalam shalat witir pada rakaat pertama Rasulullah saw sering membaca surat al-A’la, kemudian pada rakaat kedua membaca al-Kafirun dan pada rakaat ketiga membaca al-Ikhlas.
3.      Imam Muslim, Ibnu Abi Syaibah, Imam Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa’i, dan Ibnu Majah meriwayatkan dari Nu’man bin Basyir ra. bahwa dalam Shalat dua Id dan Shalat Jumat  pada rakaat pertama Rasulullah saw sering membaca surat al-A’la dan pada rakaat kedua membaca al-Ghasyiah.
4.      Imam ath-Thabrani meriwayatkan dari Abdullah bin Harits beliau berkata: Shalat berjamaah terakhir Rasulullah saw adalah Shalat Maghrib dan pada rakaat pertama beliau membaca al-A’la sedang pada rakaat kedua beliau membaca al-Kafirun.

Ibu Bapak adik2 yang di Rahmati Allah swt...
Kita mencoba melihat 1 atau 2 ayat dari QS Al A’laa ini.....
Ibu/Bapak/Adik2 yang di Rahmati Allah swt.....

Proses pensucian diri adalah proses menuju Taqwa, yang secara praktis dilakukan melalui:
Mensucikan Jiwa, mensucikan nafsu dan mensucikan harta karena iman kepada Allah swt.
Implementasi adalah pada Infak,sodakoh,Zakat (zakat fitrah/Mal) dan berkurban atau pada tataran mensucikan diri karena aqidah, iman kepada Allah swt.
Bagaimana Keluarga nabi dan para sahabatnya memilih lapar daripada membiarkan orang lain lapar, demi kesucian dirinya.Bagaimana Khalifah Umar memilih makan yang terakhir sebelum rakyatnya kenyang, demi kesucian dirinya iman kepada Allah swt.

Mensucikan Jiwa
Kisah-kisah berkaitan mensucikan jiwa semasa Rasululloh saw.
Ketika Al Hasan dan Al Husain jatuh sakit, Fatimah dan suami(Ali) bernazar untuk puasa tiga hari. Pada saat melaksanakan nazarnya, mengertilah Fatimah bahwa di rumah tidak ada makanan untuk berbuka.
Ali suaminya kemudian bekerja pada seorang Yahudi untuk memintal benang dari bulu domba dengan upah gandum.
Pada hari pertama menyelesaikan pekerjaan memintal bulu domba beliau memperoleh 1/3 gandum dari yang akan diberikan.Kemudian dimasak oleh Fatimah menjadi lima potong roti.Tepat ketika mau berbuka pintu rumah diketuk, seorang miskin meminta makan. Akhirnya seluruh roti tersebut diberikan kepada pengemis tadi dan menghabiskan malam dalam keadaan lapar.
Pada hari kedua dan ketiga pun terjadi peristiwa yang sama. Hanya kali ini yang muncul meminta tolong adalah tawanan Muslimin dan anak yatim. Ketika Ali membawa Al Hasan dan Al Husain menemui Rasulullah saw. Nabi yang suci dan mulia melihat kedua cucunya gemetar karena lapar, laksana dua ekor burung kecil yang kedinginan. Hai Abul Hasan, kata Rasulullah saw, aku sedih sekali melihat kalian. Marilah kita temui Fatimah di mihrabnya. Matanya sudah cekung. Nabi segera memeluk putrinya, Ya Allah tolonglah keluarga Muhammad yang hampir kelaparan ini.
Waktu itu turunlah Quran surat Al Insan : 5-12.

Ibu/Bapak/Adik2 yang di Rahmati Allah swt.....

Saya mencoba mengingatkan kepada diri saya sendiri dan juga kepada Ibu/Bapak semua untuk Muhasabah (intropeksi diri) mewujudkan kesucian diri. apa yang akan dan sudah kita lakukan misalnya dengan mengidentifikasi apa saja penyakit hati kita......dengki,takabur,iri hati,berburuk sangka....dsb. Kita bersama-sama mencoba perbaiki secara bertahap kekurangan tersebut. Alangkah rugi jika kita hanya pandai mengidentifikasi kelemahan diri tetapi tidak berusaha untuk memperbaikinya.
Keluarga nabi dan para sahabatnya memilih lapar daripada membiarkan orang lain lapar, demi kesucian dirinya. Tetapi kita cemari harta kita dengan merampas hak orang lain, menyalahgunakan kekuasaan dan wewenang, dengan mengorbankan kepentingan orang banyak.
Seorang wanita yang tua renta (Sumayyah) memilih ditusuk tombak daripada mengotori lidahnya dengan kalimat kufur. Periksalah lidah kita, tidakkah kita dengan mudah mengobral makian, menyebarkan fitnah, menggunjing kejelekan orang lain, menyakiti perasaan sesama, mengkafirkan yang tidak sefaham dengan kita.
Kita sering memelihara sifat dengki, takabur, iri hati, berburuk sangka. Periksa hidup kita, bukankah kita seringkali mendahulukan kepentingan dunia, kemewahan hidup, sekalipun dengan mencemari kehormatan kita.
Sudah saatnya kita bertaubat seperti wanita Ghamidiyah. Kita berlatih untuk menghapuskan kesalahan-kesalahan yang lampau dengan merintis jalan kesucian di masa yang akan datang. Kita kembali, bertaubat dan berserah diri kepada Allah.

Ibu/Bapak/Adik2 yang diRahmati Allah swt.Demikian yang bisa saya sampaikan.Mohon maaf atas segala kesalahan.Kita tutup dengan doa.
Subhanakallohuma wabihamdika asyhadualaillahaila anta astaghfiruka wa atubu ilaih.
Asslamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh.



Read More »
23 July | 0komentar

Umar Bin Khattab

Rasululloh saw Bersabda,"Tidak ada satupun Malaikat di langit yang tidak menghormati Umar dan tidak ada satu pun setan di atas bumi yang tidak takut kepada Umar" (Diriwayatkan oleh dari Ibnu Asakir dari Ibnu Abbas).
Rasulullah saw bersabda,"Sesungguhnya Allah swt menempatkan kebenaran di lidah dan hati Umar" Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Ibnu Dzar.

Nasehat Umar Bin Khattab
1. Jika engkau melihat orang lebih tua maka berfikirlah bahwa orang tersebut lebih banyak memiliki pahala dari diri kita.
2. Jika engkau melihat orang yang lebih muda maka berfikirlah bahwa orang tersebut memiliki dosa yang lebih sedikit dibandingkan kita.
3. Jika engkau di jamu saat bertamu maka berfikirlah bahwa tuan rumah adalah orang yang sangat menghormati tamu.
4. Jika engkau menemuka kejelekan pada orang lain maka celalah diri kamu,maka cacilah dirimu,karena kejelekan kita lebih banyak dari orang lain
5. Jika engkau hendak memuji seseorang maka pujilah Allah swt,karena Allah lah yang patut kita Puji dan sanjung.

Begitu banyak nasehat Umar untuk kita karena menurut Nabi Muhammad saw, jika setelah beliau ada nabi lagi pastilah Umar.
Umar Bin Khatab meninggal dunia saat sholat subuh. Kematiannya di bunuh oleh Fairuz seorang budak yang sakit hati pada Umar karena Persia ditaklukan oleh Umar.

Read More »
22 July | 0komentar

Sifat Rendah Hati

Pada suatu saat seorang Ustadz akan menguji santrinya untuk ujian kenaikan tingkat.Ustadz ini menanyakan satu kalimat yang harus dijawab oleh santri tersebut. Pertanyaan dari Ustadz tersebut adalah "Coba kamu cari mahluk yang lebih jelek dari kamu?" Jawaban itu harus sudah dijawab dalam waktu 6 hari.
Dalam perjalanan pulang dari rumah Ustadz, santri ini mencoba membandingkan dirinya dengan santri lain yang hafalan Qurannya lebih sedikit dari dia."Pasti saya lebih baik dari si A. Dia kan baru hapal 1 juz sementara saya sudah hapal Al Quran 5 juz." Begitu ia berfikir pada siang harinya. Pada malamnya ia berfikir.bukankah orang disisi Allah yang baik dilihat dari ketakwaannya bukan dari hafalan/kepintarannya.
Akhirnya ia mencari lagi mahluk lainnya. Ia temukan bahwa "Saya pasti lebih baik dari hewan yang kurus itu".Demikian batin dia sambil menunjuk hewan kurus yang kelaparan.Tapi malamnya ia berfikir lagi.Bukankah hewan tidak akan diminta pertanggunjawaban nanti?
Akhirnya ia pun menyerah kepada sang Ustadz bahwa ia tidak bisa menemukan mahluk yang lebih jelek/rendah dari dia.

Read More »
21 July | 0komentar

Keistimewaan Surat Al A'laa

Rosullullah saw.sering melaksanakan sholat wajib maupun sunah dengan membaca Quran Surat Al A'laa.Diantaranya :

1. Sholat Jumat dan Sholat Hari Raya
Sebagaimana Hadist, dari An Nu'man Bin Basyir Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca dalam shalat ‘ied maupun shalat Jum’at “Sabbihisma robbikal a’la” (surat Al A’laa) dan “Hal ataka haditsul ghosiyah” (surat Al Ghosiyah).”

2. Sholat Witir


عَنْ أُبَىِّ بْنِ كَعْبٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُوتِرُ بِ (سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الأَعْلَى) وَ (قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ) وَ (قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ)

Dari Ubay bin Ka’ab, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasanya melaksanakan shalat witir dengan membaca Sabbihisma robbikal a’la (surat Al A’laa), Qul yaa ayyuhal kafiruun (surat Al Kafirun), dan Qul huwallahu ahad (surat Al Ikhlash)” (HR. Abu Daud no. 1423 dan An Nasai no. 1730)



Read More »
19 July | 0komentar

Bersahabat dengan Al Quran

Pada bulan Ramadhan ini hampir semua masjid,mushola,surau di kota-kota besar, kota-kota kecil,perumahan hingga sampai ke gang-gang sangat di makmurkan dengan lantunan ayat-ayat suci Al Quran. Menjelang Sholat Maghrib atau ba'da Sholat 'isa lantunan ayat-ayat suci dikumandangkan dari anak-anak sampai orang tua secara bergiliran. Terasanya bulan yang penuh berkah ini hanya berlangsung 1 bulan. Terus yang menjadi latar belakang penulisan ini (kayak nulis tesis ya...) adalah kemana lantunan merdu anak-anak, orang dewasa di masjid-masjid,mushola dan surau setelah bulan Ramadhan berlalu?

Bersahabat dengan Al Qur'an
Al Quran yang diturunkan di bulan ramadhan atau lebih tepatnya pada malam Lailatul Qodr. Disebut juga dengan malam kemuliaan.Kenapa disebut malam kemuliaan? Allah menyebut karena pada malam itu diturunkannya Al Quran.
Jadi para Blogger semua kata kunci disini pada kemuliaan Al Quran.Allah swt. sendiri yang menyatakan begitu mulia malam itu karena ditunkannya Al Quran.Sehingga karena begitu mulianya Al Quran itu siapa sih yang tidak mau berteman dengan orang yang mulia semisal?
Bagaimana kita berteman dengan Al Qur'an:
1. Membacanya setiap hari, setiap saat dan kapanpun
2. Mempelajarinya. Orang yang sudah tua tidak ada kata terlambat untuk belajar Al Quran.Jangan sampai nanti di akhirat kita dijadikan buta dan tuli, hanya karena kita didunia tidak pernah mendengar,melihat dan peduli terhadap AL Quran. Na'uzdubilah.
3. Memahaminya.
4. Mengamalkannya.


Read More »
18 July | 0komentar

Sungguh Manusia Rugi dalam Masalah Waktu

Allah swt didalam Alquran bersumpah dengan nama waktu hal ini untuk mengingatkan manusia begitu pentingnya waktu bagi manusia.Karena waktu dengan teknologi secanggih apapun tidak dapat kita budayakan.Kita dapat membudayakan dimensi ruang misalnya tetapi waktu tidak bisa dibudayakan, misalnya kita tidak bisa menyetop agar hari kamis tidak bisa datang,kita idak bisa meminta untuk dilahirkan di abad ke 25 dan sebagainya.
Allah swt bersumpah dengan waktu pagi.....(Al quran Surat Fajr)
Allah bersumpah demi waktu Dhuha......(Al Quran Surat Ad Duhaa)
Allah swt bersumpah demi waktu malam......(Al  Quran Surat Al Fiil)
Allah swt bersumpah demi waktu siang hari........(Al  Quran Surat Al Fiil)



Read More »
16 July | 0komentar

Malam Kemuliaan

Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang


1. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan
2. dan tahukah kamu Apakah malam kemuliaan itu?
3. malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
4. pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
5. malam itu (penuh) Kesejahteraan sampai terbit fajar.

Malam kemuliaan dikenal dalam bahasa Indonesia dengan malam Lailatul Qadr Yaitu suatu malam yang penuh kemuliaan, kebesaran, karena pada malam itu permulaan turunnya Al Quran.

Terjadinya malam Lailatur Qadr yang jelas pada bulan Ramadhan, menurut beberapa hadist terdapat pada malam 10 hari terakhir. Pada malam-malam ini Nabi Muhammad melakukan iktikaf di masjid.Jadi terjadinya bisa pada malam genap atau ganjil hanya Allah Yang Maha Tahu.


Read More »
16 July | 0komentar

Silaturahmi

Diriwayatkan dari Sahabat ‘Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam :
أَيُّ الْعَمَلِ أَفْضَلُ؟ قَالَ : اَلصَّلاَةُ عَلَى وَقْتِهَا قَالَ: قُلْتُ ثُمَّ أَيٌّ؟ قَالَ: بِرُّ الْوَالِدَيْنِ قَالَ: قُلْتُ: ثُمَّ أَيٌّ ؟ قَالَ : الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ. 
“Amal apakah yang paling utama?” Beliau menjawab,"Shalat pada waktunya (dalam riwayat lain disebutkan shalat di awal waktunya).” Aku bertanya,"Kemudian apa?” Beliau menjawab,"Berbakti kepada kedua orang tua.” Aku bertanya,"Kemudian apa?” Beliau menjawab,"Jihad di jalan Allah.”
Silaturahmi memiliki sekian banyak manfaat yang sangat besar, diantaranya sebagai berikut. 
1. Menaati perintah Allah dan Menjalankan Rasul-Nya (Bernilai Ibadah).
2. Menumbuhkan sikap saling tolong-menolong dan mengetahui keadaan karib kerabat.
3. Dengan bersilaturahmi, Allah akan meluaskan rezeki dan memanjangkan umur kita. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda bersabda:

مَنْ أَ حَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِى رِزْقِهِ، وَيُنْسَأَ لَهُ فِى أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ . 
"Barangsiapa yang suka diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi"
4. Menyampaikan ilmu, menyuruh berbuat baik, dan mencegah berbagai kemungkaran yang mungkin akan terus berlangsunng apabila kita tidak mencegahnya. 
5. Silaturahmi sebagai sebab seseorang masuk surga. 
Diriwayatkan dari Abu Ayyub al-Anshari Radhiyallahu 'anhu, bahwasanya ada seorang laki-laki yang bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam : “Wahai Rasulullah, beritahukanlah kepadaku suatu amal yang dapat memasukkanku ke dalam surga dan menjauhkanku dari neraka,” maka Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

تَعْبُدُ اللهَ وَلاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا، وَتُقِيْمُ الصَّلاَةَ، وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ، وَتَصِلُ الرَّحِمَ. 
"Engkau beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan menyambung silaturahmi"


Read More »
11 July | 0komentar